Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di kehidupan yang sekarang ini seiringnya berjalannya waktu tambah tahun semakin bertambah banyak tantangan seperti spesies yang akan rentan mengalami kepunahan. Sebagai manusia yang telah diberi nikmat oleh Allah swt. dengan berbagai macam nikmat seperti yang ada di bumi ini dengan adanya lingkungan yang ada di bumi ini untuk dimanfaatkan, dijaga, dan dilestarikan dengan tidak merusaknya apalagi sesama makhluk hidup yang lain seperti hewan yang harus dijaga pula. Keberadaan spesies hewan ini sebenarnya penting untuk keberlangsungan hidup seluruh ekosistem di bumi ini maka dari itu kita harus melestarikan spesies tersebut agar tidak terjadi anggota spesies yang terakhir dikarenakan mati atau sebab-sebab lainnya dan kepunahan itu terjadilah jika tidak ada lagi makhluk hidup dari anggota spesies tersebut dapat melakukan berkembang biak dan dapat menghasilkan generasi kembali inilah yang disebut dengan kepunahan. Kita tidak tahu seberapa lama lagi mereka akan bertahan hidup apalagi dengan kondisi saat seperti ini yang tidak memungkinkan untuk beberapa spesies hewan tersebut dapat kesatuan ruang pada hakikatnya manusia telah berada dan hidup dalam kesatuan ruang tersebut yang terdiri dari beberapa komponen seperti lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Dan ketiganya ini termasuk hal yang terpenting yang selalu dibutuhkan oleh manusia, namun semua itu akan cepat habis jika terus menerus digunakan apalagi dengan bertambahnya populasi manusia yang semakin meningkat tentu akan lebih banyak membutuhkan untuk melengkapi kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang harus terpenuhi untuk bertahan hidup semakin hari semakin terus meningkat berbanding terbalik dengan kebutuhan ruang untuk ribuan spesies. Seperti yang telah kita ketahui kebutuhan primer manusia seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan tersebut akan lebih cepat meningkat dengan bertambahnya populasi manusia di bumi ini. Kebutuhan sandang pakaian masih belum terlihat dampaknya bagi spesies. Namun, kebutuhan pangan makanan dan papan tempat tinggal atau rumah ini yang hampir mengancam beberapa spesies. Kebutuhan pangan atau makanan untuk manusia ini kerap sekali rentan akan ribuan spesies karena kebutuhan manusia ini yang semakin meningkat akan mengancam spesies ini dengan penggunaan lahan untuk kebutuhan pangan untuk manusia yang dibutuhkan ini termasuk tempat tinggal beberapa spesies. Untuk mendapatkan dukungan eksperimental untuk hipotesis bahwa rangsangan ketakutan yang dikondisikan tahan terhadap kepunahan. Kami memeriksa penelitian yang membandingkan hilangnya respons konduktansi kulit yang dikondisikan dengan gambar ular dan laba-laba yang berhubungan dengan rasa takut dan gambar netral. Ini dapat satu kendala yang dihadapi dalam upaya perlindungan satwa langka adalah kurangnya dukungan dan mobilisasi masyarakat yang kuat. Masyarakat seharusnya lebih tahu bagaimana cara menjaganya dan melindunginya daripada menyakitinya atau khusus memiliki risiko kepunahan yang lebih besar dalam menghadapi perubahan lingkungan daripada hewan umum. Lingkungan yang tidak kondusif akan mengakibatkan spesies tidak dapat beradaptasi dan tidak dapat hidup di tempat tersebut, kita juga harus menjaga bumi ini dari dampak perubahan iklim, perubahan iklim terjadi juga karena pemanasan global yang akan mempengaruhi keberlangsungan hidup spesies hewan di bumi ini, perubahan iklim yang akibat dari pemanasan global ini juga meningkatkan aktivitas badai tropis yang akan mengganggu atau bahkan membunuh spesies fitoplankton dan hewan lainnya yang berada pada tempat tersebut, kita juga harus menjaga hutan agar tidak terjadinya kebakaran, karena tempat tersebutlah spesies ini dapat hidup di sana. Juga dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih seperti tidak membuang saampah sembarangan dan menjaga tempat air bersih mengalir karena meskipun tempat tinggal kita berada di kota maupun desa bukan di lingkungan liar namun apa salahnya kita menjaganya yang mana lingkungan tempat tinggal kita juga tempat hidup habitat spesies hewan yang kita tinggali bersama makhluk hidup lainnya. Ketidakmampuan beberapa taksa spesialis untuk memperluas jangkauan inang mereka selama melalui evolusi dapat memperburuk atau menyebabkan risiko kepunahan yang tinggi. Proses kepunahan, di mana seekor hewan belajar untuk menghambat respons yang diatur sebelumnya. Akan bersifat buruk bagi lingkungan hidup seperti polusi air, polusi udara, dan polusi tanah yang akan dapat menyebabkan kepunahan spesies hewan. Polusi air yang tidak baik akibat pembuangan limbah pabrik yang tidak diolah terlebih dahulu akan mempengaruhi tempat tinggal beberapa spesies hewan, polusi udara seperti di kehidupan sekarang yang menghasilkan polusi yang tidak baik dari banyaknya asap dari pabrik, asap kendaraan bermotor yang mengakibatkan pemanasan global ini juga akan mengganggu keberlangsungan hidup spesies hewan, polusi tanah seharusnya dijaga dengan baik agar tanah ini tidak terlalu banyak bahan pupuk pertanian yang akan mengganggu juga bagi beberapa spesies. Bukti luas dari model hewan dan penelitian pada manusia menunjukkan bahwa hormone glukokortikoid sangat terlibat dalam regulasi memori. 1 2 Lihat Nature Selengkapnya
Oktober2011. MAJALAH BULANAN I KARYA I CIPTA I SENI I BUDAYA I MANUSIA. 01 OKTOBER 2011 I RP 30.000. Budaya Anak Muda Tanpa Negara. Dari Redaksi. Majalah Kebudayaan. Akhirnya perdebatan panjang
Pengguna Brainly Pengguna Brainly Kepunahan salah satu spesies akan memicu spesies lainnya....? JawabanA} KepunahanPenjelasan dengan langkah-langkahSpesies yang akan dimangsa spesies punah tersebut akan bertambahSpesies yang memangsa spesies yang punah tersebut akan berkurang
Spesieslainnya akan punah juga maka kita manusia ini harus menjaga dan melestarikan hewan hewan yang hampir punah maaf kalau salah kalau . Salah satu faktor yang paling mungkin yang menyebabkan. Dapat memicu percepatan kepunahan sebuah spesies. 10 spesies paling terancam di dunia; Padahal indonesia menjadi salah satu .
- Melestarikan hewan dan tumbuhan dari kepunahan merupakan tanggung jawab manusia. Tahukah kamu apa saja hal yang dapat menyebabkan kepunahan pada hewan dan tumbuhan? Simak penyebab-penyebab kepunahan di bawah ini! Serangan Asteroid Jutaan tahun yang lalu sebelum manusia hidup, hewan besar seperti dinosaurus dan pohon purba yang sangat besar hidup di permukaan dari NASA Jet Propulsion Laboratory, 65 juta tahun yang lalu Bumi dihantam oleh asteroid yang besar dan menyebabkan kepunahan massal di Bumi. Sekitar 70 persen spesies yang hidup di Bumi punah dihantam asteroid, salah satunya adalah dinosaurus. Hantaman asteroid mengeluarkan banyak debu yang menyebar ke atmosfer Bumi. Debu tersebut menutupi Bumi dari sinar Matahari dalam waktu yang lama, menyebabkan makhluk hidup yang tidak terkena hantaman mati dan punah. Baca juga Hewan Langka dan Terancam Punah di Indonesia Perubahan Iklim livescience Beruang Kutub KelaparanPemanasan global dapat menyebabkan perubahan iklim di Bumi. Satu belahan Bumi akan mudah banjir sedangkan belahan Bumi lainnya mengalami kekeringan. Perubahan iklim akibat pemanasan global juga meningkatkan aktivitas badai tropis. Badai tropis dapat membunuh fitoplankton dan hewan. Jika terus-menerus terjadi akan mengakibatkan kepunahan makhluk hidup yang terkena dampaknya. Hilangnya Habitat Seperti manusia yang membutuhkan tempat tinggal, hewan dan tumbuhan juga sama. Hilangnya habitat akan membuat hewan terusir dari rumahnya dan terpaksa melakukan migrasi. Sebagian besar hewan tidak akan selamat dan mengalami kepunahan karena tidak bisa menemukan tempat tinggal mencairnya es di kutub yang membuat beruang kutub dan penguin kehilangan habitatnya. Akibatnya, keduanya kini tergolong dalam hewan terancam punah. Di Indonesia dahulu terdapat harimau bali yang tinggal di pulau Bali. Dilansir dari ThoughtCo., harimau bali terusir dari habitatnya sendiri karena datangnya pedagang dan tentara bayaran Eropa ke pulau Bali. Harimau bali diusir dan diburu hingga punah pada tahun 1937. Tangkap layar Twitter Foto yang menggambarkan wanita sedang menggendong bayi orangutan diambil di Pusat Rehabilitasi di Samboja Lestari, Kalimantan Timur yang dilanda kebakaran pada 31 Agustus dan 1 September 2015. Kekurangan Makanan Dilansir dari ThoughtCo, kekurangan makanan atau kelaparan massal adalah cara tercepat terjadinya kepunahan yang bersifat efek domino. Jika rumput pada suatu daerah punah, maka hewan pemamah biak tidak mendapatkan makanan dan ikut punah. Hal ini menyebabkan manusia juga tidak bisa mendapatkan makanan dan harus bermigrasi ke tempat yang memiliki makanan. Polusi Polusi dapat menyebabkan kematian massal yang berakibat kepunahan bagi makhluk hidup. Contohnya adalah Kupu-kupu Maideran besar putih yang punah karena polusi pupuk pertanian. Polusi air, polusi tanah, dan polusi udara, semuanya bersifat buruk bagi lingkungan hidup dan dapat menyebabkan kepunahan. Baca juga Apa Penyebab Burung Cenderawasih Terancam Punah? Predasi Manusia Kevin Webb/The Natural History Museum, Lond Lukisan burung dodo Manusia dengan akal yang maju adalah predator paling berbahaya yang hidup di Bumi. Predasi manusia adalah hal yang wajar karena manusia mendapat makanan dengan cara mengonsumsi hewan dan tumbuhan. Namun predasi eksploitasi yang berlebih dapat menyebabkan kepunahan pada makhluk hidup. Burung dodo adalah burung yang diburu habis-habisan pada abad ke-18 hingga punah dalam sekejap mata. Contoh lainnya adalah burung eskimo curlew dan merpati penumpang yang diburu secara besar-besaran saat sedang migrasi hingga punah. Hal ini juga terjadi pada hewan besar seperti harimau jawa, serigala Falkland, badak, harimau Tasmania, dan lumba-lumba sungai Yangtze, semuanya punah karena eksploitasi yang berlebihan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PunahnyaSalah Satu Spesies Akan Memicu Spesies Lainnya Kode 501 Lembaga Kepolisian Di Tingkat Kecamatan Adalah Tupai Tts Tuliskan Cara Pengolahan Sampah Kelebihan Dan Kekurangan Tcp Ip Lisensi Publik Umum Gnu Aspilet Obat Untuk Apa Machtino Bin Eddiwan Advent Bangun.
Pada hari Rabu 29/12, World Wildlife Fund WWF cabang Jerman mengatakan bahwa ancaman lingkungan yang terus meningkat mendorong banyak hewan dan tumbuhan ke ambang kepunahan dengan skala yang belum pernah terlihat sejak dinosaurus punah. Peringatan keras itu datang ketika WWF Jerman merilis laporan bertajuk "Winners and Loosers 2021," daftar tahunan hewan yang keberadaannya sekarang sangat terancam serta laporan keberhasilan sejumlah konservasi. Menghadapi peristiwa kepunahan massal 'dalam dekade berikutnya' Tercatat saat ini ada spesies hewan dan tumbuhan dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature IUCN. Dari angka tersebut, di antaranya bersatuts "terancam punah." Ini adalah jumlah spesies terbesar yang dimasukkan dalam Daftar Merah sejak dibuat pada tahun 1964, menurut WWF Jerman. "Sekitar satu juta spesies bisa punah dalam dekade berikutnya, yang akan menjadi peristiwa kepunahan massal terbesar sejak akhir zaman dinosaurus," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan. Direktur WWF Jerman Eberhard Brandes mengatakan kebijakan perlindungan lingkungan yang tegas sangat dibutuhkan, terutama dalam memerangi perubahan iklim. "Konservasi spesies tidak lagi hanya tentang mengatasi masalah lingkungan, tetapi lebih tentang pertanyaan apakah umat manusia pada akhirnya akan masuk Daftar Merah dalam kategori terancam punah, dan dengan demikian menjadi korban gaya hidupnya sendiri," kata Brandes. Beruang kutub dan spesies lain di atas es tipis pada tahun 2021 Di antara hewan yang paling terancam dalam Daftar Merah dan juga dalam daftar WWF tahun ini adalah gajah hutan Afrika, yang populasinya telah menurun 86% hanya dalam 31 tahun. Beruang kutub juga masuk dalam daftar, karenamencairnya es yang cepat di Samudra Arktik membuat mereka sulit beradaptasi. Para ahli memperkirakan es di Samudra Arktik bisa benar-benar hilang pada musim panas tahun 2035, kata WWF Jerman. Sementara katak dan kodok pohon Jerman yang memiliki warna hijau khas serta kuakan yang keras selama musim panas ini juga terancam populasinya. Sebanyak 50% spesies amfibi asli Jerman ini bersatus terancam punah di Daftar Merah nasional. Konstruksi yang tak henti-hentinya membatasi habitat mereka. Bangau abu-abu dan ikan yang bermigrasi juga mendapat tempat di daftar hewan terancam punah tahun 2021. Pinna nobilis atau kerang Laut Tengah yang merupakan kerang terbesar di Laut Mediterania juga masuk ke daftar tersebut. 'Sinar harapan' Lebih lanjut, WWF mencatat bahwa ada beberapa "sinar harapan" di dunia pelestarian lingkungan tahun ini. Salah satu spesies kucing besar paling langka di dunia, lynx Iberia, populasinya kembali bertambah di Spanyol dan Portugal. Pada tahun 2002, hanya 94 ekor lynx yang ditemukan. Populasi telah tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat, dengan hitungan terbaru pada tahun 2020 menunjukkan lebih dari saat ini masih hidup. Populasi burung bustard di Jerman juga mengalami kemajuan yang signifikan pada tahun 2021, dengan populasi mereka mencapai tingkat tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Para peneliti mencatat ada 347 burung tahun ini, dibandingkan dengan hanya 57 burung pada tahun 1997 silam. Populasi burung bustard di Jerman dilaporkan mengalami peningkatanFoto Ingo Schulz/McPHOTO/imago images WWF juga mencatat keberhasilan dalam upaya melestarikan populasi badak India di Nepal. Sebagai bagian dari kerja sama dengan pemerintah, langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat diterapkan yang telah membantu pertumbuhan populasi badak sebesar 16% sejak tahun 2015. Dilaporkan burung hering berjanggut, paus biru, dan buaya di Kamboja juga mengalami peningkatan jumlah populasi. rap/ha epd, AFP
Kerusakanyang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.[2] Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut.[23] Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat
Flat map of world with animals living in different parts of continents vector illustration Kamu pasti sering mendengar bahwa Badak Jawa, Harimau Sumatera, Orang Utan termasuk hewan yang terancam punah. Lalu apa maksud dari “Terancam Punah”? Ketika suatu spesies hewan dianggap terancam punah, itu berarti International Union for Conservation of Nature IUCN telah mengevaluasinya dan menandainya sebagai “endangered species” dalam bahasa Inggris, atau biasa kita sebut “spesies terancam punah” dalam bahasa Indonesia. Artinya, sebagian besar spesiesnya telah mati dan tingkat kelahirannya lebih rendah daripada tingkat kematiannya. Saat ini, banyak spesies hewan dan tumbuhan berada di ambang kepunahan karena berbagai faktor. foto Apa yang menyebabkan suatu spesies menjadi terancam punah?1. Perusakan habitat2. Polusi3. Perburuan illegal dan “overhunting”Lalu adakah upaya untuk mencegah kepunahan suatu spesies?Bagaimana kita bisa membantu mencegah kepunahan suatu spesies? Apa yang menyebabkan suatu spesies menjadi terancam punah? Ada 3 faktor utama yang menyebabkan suatu spesies menjadi terancam punah, dan ironisnya 3 faktor ini berasal dari perbuatan manusia. Faktor-faktor tersebut antara lain 1. Perusakan habitat Perusakan habitat adalah alasan nomor satu yang membahayakan suatu spesies, baik itu hewan ataupun tumbuhan. Manusia menghancurkan suatu habitat dengan berbagai cara, seperti deforestasi, penambangan, migrasi manusia dll. Akibatnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan mati seketika. Sementara yang lainnya dipaksa untuk pindah ke daerah dimana mereka tidak dapat menemukan makanan dan tempat tinggal. 2. Polusi foto Tumpahan minyak, hujan asam, pestisida, sampah plastik dan polusi udara telah merugikan banyak spesies hewan dan tumbuhan. Ketika hujan asam meresap ke tanah, tanah menjadi tempat yang tidak layak untuk ditumbuhi tumbuh-tumbuhan. Hujan asam juga mengubah unsur kimia air di danau dan sungai, ini dapat membunuh ikan dan kehidupan akuatik lainnya. Selain hujan asam, penggunaan pestisida juga memengaruhi keberlangsungan hidup suatu spesies. Di Minnesota, Amerika Serikat banyak amfibi memiliki kaki ekstra atau anggota badan yang hilang karena cacat lahir akibat paparan bahan kimia yang disemprotkan ke air untuk membunuh nyamuk. Sampah plastik juga menjadi masalah besar sekarang ini. Apalagi banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai, sampah tersebut akan terus mengalir hingga tersebar dilautan. Sampah plastik yang sering kita buang ini, tidak mudah terurai dengan sendirinya, dan pada akhirnya bisa mengganggu kehidupan laut. 3. Perburuan illegal dan “overhunting” Banyak hewan diburu karena daging, bulu dan bagian tubuh mereka yang berharga cula badak, gading gajah dll.. Ada banyak catatan sejarah tentang bagaimana manusia memburu suatu spesies hingga hampir punah, bahkan ada beberapa yang sampai memusnahkan suatu spesies. Salah satu insiden yang paling terkenal di dunia adalah punahnya Passenger pigeon Ectopistes migratorius. Pada awalnya Passenger Pigeon atau Merpati Penumpang ini diperkirakan terdapat 5 miliar ekor di Amerika Serikat, tetapi hanya dalam waktu 50 tahun, manusia memburu mereka hingga punah tak tersisa. Alasannya, karena daging merpati tersebut sangat enak, mudah diburu, jumlahnya sangat berlimpah dan belum adanya peraturan mengenai perburuan hewan. Selain 3 faktor utama yang diakibatkan oleh manusia. Ada juga yang disebabkan oleh alam itu sendiri seperti penyakit, kompetisi, spesies yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan dan masih banyak lagi. Lalu adakah upaya untuk mencegah kepunahan suatu spesies? Berterimakasihlah kepada masyarakat dan ilmuan yang peduli. Banyak negara yang telah mengeluarkan undang-undang untuk melindungi dan melestarikan spesies yang terancam punah. Beberapa hukum melarang perburuan liar, sementara yang lainnya membatasi pengembangan lahan atau menciptakan perlindungan khusus untuk habitat spesies yang terancam punah. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah membuat banyak cagar alam, taman nasional, hutan lindung, suaka margasatwa dll. Sayangnya, tidak semua spesies yang terancam punah mendapatkan perlindungan melalui undang-undang konservasi khusus. Masih banyak spesies yang menghadapi ancaman kepunahan tanpa diketahui publik. Lalu… Bagaimana kita bisa membantu mencegah kepunahan suatu spesies? Tentunya kita tidak bisa langsung memberantas perburuan illegal, penebangan hutan secara liar ataupun melarang pabrik yang penggunaan bahan kimia berbahaya secara langsung. Kita hanya bisa berdoa agar pemerintah dapat mengatasi permasalahan tersebut. Nah, kita bisa membantu mencegah kepunahan suatu spesies hewan atau tumbuhan dengan mulai mengurangi penggunaan plastik. Ini dikarenakan plastik menjadi ancaman terbesar bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi saat ini. Kamu juga bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor jika dirasa tempat yang dituju dekat. Dengan begini setidaknya akan mengurangi masalah polusi udara. Referensi 1. 2. 3. 4. 5.
Kerusakanyang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan. akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.Pemanfaatan tumbuhan oleh. ukuran antara bagian satu dngan bagian lainnya. 6. Prinsip keselarasan: biasa disebut dengan prinsip harmoni atau leserasian. dan disukai ulat spesies itu untuk berubah menjadi
Sushaaa/Getty Images/iStockphoto Serangga membantu penyerbukan tanaman. - Ada begitu banyak serangga. Sulit untuk menyebut tepatnya berapa karena 80% dari serangga-serangga ini belum dapat dideskripsikan oleh para ahli, tetapi ada kemungkinan jumlahnya sekitar 5,5 juta spesies. Gabungkan angka itu dengan jenis binatang lain yang memiliki tulang luar dan kaki bersendi, dikenal secara umum sebagai artropoda—termasuk tungau, laba-laba, dan kutu kayu—dan mungkin semuanya berjumlah sekitar 7 juta spesies. Terlepas dari banyaknya serangga di kerajaan hewan, laporan terakhir memperingatkan adanya kemungkinan “kiamat serangga”, termasuk survei yang menunjukkan serangga di mana-mana mulai berkurang jumlahnya dengan cepat. Ini bisa mengakibatkan punahnya 40% spesies serangga dunia hanya dalam beberapa dekade selanjutnya. Yang paling meresahkan adalah kita tidak tahu tepatnya mengapa populasi ini berkurang. Pestisida mungkin salah satu alasan terbesar, tetapi tentu alasannya tidak hanya itu, hilangnya habitat bagi serangga dan perubahan iklim dapat juga berperan. Walau beberapa surat kabar melaporkan bahwa serangga dapat “hilang dalam kurun waktu seabad”, namun agak tidak mungkin kalau serangga akan hilang seluruhnya. Ini karena ketika satu spesies punah, spesies lain mungkin akan menggantikan tempatnya. Meski demikian, hilangnya keberagaman ini dapat berakibat buruk . Secara ekologis, serangga sangat penting, dan jika mereka hilang, ada konsekuensi suram untuk pertanian dan kehidupan alam bebas. Kerajaan serangga yang tersebar Sulit untuk memperkirakan berapa banyak spesies serangga yang ada. Perkiraan 7 juta spesies di atas mungkin hanya perkiraan terendah. Banyak serangga yang terlihat mirip—biasa disebut “spesies kriptik"—hanya dapat dikenali lewat DNA mereka. Ada rata-rata enam spesies kriptik untuk satu jenis serangga yang mudah dikenali, jadi jika kita mengalikan ini dengan angka aslinya, kemungkinan angka total artropoda dapat mencapai setidaknya 41 juta. Tiap spesies juga biasanya punya berbagai bentuk parasit yang biasanya spesifik terhadap satu spesies inang saja. Banyak dari parasit ini adalah artropoda seperti tungau. Jika kita menganggap hanya ada satu parasit tungau untuk satu spesies inang, kemungkinan total jumlah spesies artropoda bisa menjadi 82 juta. Bandingkan dengan hanya sekitar 600,000 spesies vertebrata—binatang dengan tulang belakang. Ini berarti ada 137 spesies artropoda untuk setiap spesies vertebrata. Angka luar biasa seperti itu membuat fisikawan yang kini ahli biologi Sir Robert May mengamati bahwa "dengan estimasi yang baik, sebenarnya semua spesies hewan adalah serangga.” May handal menebak angka-angka besar—dia menjadi pimpinan ilmuwan pemerintahan Inggris—dan gurauannya pada tahun 1986 itu terlihat cukup tepat sasaran. Itu baru keragamannya. Berapa banyak serangga yang ikut mati jika mereka punah secara massal? Dan berapa total berat mereka? Pentingnya mereka bagi lingkungan juga bergantung dari dua ukuran tersebut. Ternyata jumlah serangga begitu besar sampai-sampai walau mereka kecil, berat mereka secara kolektif akan jauh lebih berat dari para vertebrata. Satu ekolog paling ternama di generasinya, penggemar semut dari Harvard bernama Wilson memperkirakan setiap hektar hutan Amazon dihuni oleh hanya beberapa burung dan mamalia tetapi lebih dari satu miliar hewan tanpa tulang belakang dan hampir semuanya adalah artropoda. Satu hektar tersebut mungkin berisi 200 kg berat kering jaringan binatang, 93%-nya adalah tubuh binatang tanpa tulang belakang, dan sepertiganya hanya semut dan rayap. Ini merupakan kabar yang mengejutkan bagi kita yang menganggap kehidupan alam didominasi oleh hewan bertulang belakang. Menggeliatnya landasan hidup Peran yang diemban makhluk-makhluk kecil ini dalam kehidupan alam adalah untuk makan dan dimakan. Serangga adalah komponen kunci dalam hampir setiap rantai makanan di darat. Serangga pemakan tumbuhan yang merupakan kelompok serangga mayoritas menggunakan energi kimia yang didapat tumbuhan dari sinar matahari untuk kepentingan jaringan dan organ hewan itu sendiri. Pekerjaan ini cukup penting, dan dibagi dalam peran berbeda. Ulat dan belalang mengunyah daun tumbuhan, kutu daun dan wereng mengisap cairan tumbuhan, lebah mengambil serbuk sari dan meminum nektarnya, sementara kumbang dan lalat memakan buah dan membusukkan buahnya. Bahkan kayu dari pohon besar dimakan oleh larva serangga pengebor kayu. Kemudian, serangga pemakan tumbuhan ini pun dimakan, ditangkap, dibunuh oleh lebih banyak serangga. Mereka dikonsumsi oleh makhluk hidup lebih besar. Bahkan ketika tumbuhan mati dan diubah menjadi bangkai oleh jamur dan bakteri, masih ada serangga yang khusus memakan mereka. Terus naik ke piramida makanan, tiap binatang lebih bebas memilih makanan apa saja. Sementara serangga pemakan tumbuhan biasanya mungkin hanya perlu memakan satu spesies tumbuhan, hewan pemakan serangga tidak begitu peduli jenis serangga apa yang mereka tangkap. Ini alasan mengapa lebih banyak jenis serangga daripada burung atau mamalia. Karena hanya sebagian kecil makhluk organisme yang menjadi predator, tiap tingkat dalam piramida makanan isinya semakin sedikit. Walau efisiensi dari proses ini dianggap lebih baik di tingkat yang lebih tinggi di piramida makanan, hewan-hewan tersebut hanya mewakili persentase yang kecil dari keseluruhan biomassa. Ini mengapa hewan besar dan seram langka. Jadi jelas ketika angka serangga berkurang, binatang lain dalam rantai makanan pun akan menderita. Hal ini sudah terjadi—langkanya serangga di hutan tropis Amerika Tengah diikuti oleh kelangkaan kodok, kadal, dan burung pemakan serangga. Kita manusia perlu lebih berhati-hati dengan makhluk kecil yang berpengaruh di dunia ini. Seperti komentar Wilson Kenyataannya adalah kita semua butuh hewan tanpa tulang belakang, tetapi mereka tidak butuh kita. Mengetahui kehidupan serangga bukanlah sebuah kemewahan. Teman Wilson dan kadang koleganya Thomas Einer berkata Serangga bukan makhluk yang akan mewarisi bumi karena mereka yang menguasainya sekarang. Jika kita mengabaikan serangga, bisakah kita hidup di planet ini tanpa mereka? PROMOTED CONTENT Video Pilihan
xfk9B. 44x12brp6q.pages.dev/24144x12brp6q.pages.dev/18644x12brp6q.pages.dev/30644x12brp6q.pages.dev/10644x12brp6q.pages.dev/5444x12brp6q.pages.dev/8344x12brp6q.pages.dev/1544x12brp6q.pages.dev/20944x12brp6q.pages.dev/56
punahnya salah satu spesies akan memicu spesies lainnya